apalagi teguran itu kasar dan menghina.
Tapi malam itu,aku semacam berlapang dada
membuka minda untuk menerima teguran
Tapi malam itu,aku semacam berlapang dada
membuka minda untuk menerima teguran
dan terbuka hati untuk berubah.
Mungkin pada dasarnya kelihatan aku tertawa
demi mendengarkan itu sebagai jenaka.
Terkedu, dan berjeda seketika.
Terkedu, dan berjeda seketika.
Sejenak berfikir, lantas aku menangis.
Tuhan,betapa kau masih menyayangi.
Ternyata masih ada insan yang peduli.
Berpesan-pesan, mengingatkan diri yang alpa.
Terima kasih!